"Wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari pengabdian. Ilmu teologi yang ditimba bukan hanya untuk dipahami, tetapi untuk diwujudkan dalam pelayanan yang setia. Sebab hidup kita bukan milik kita sendiri, melainkan milik Dia yang memanggil kita menjadi alat kebenaran-Nya."
Pada hari Sabtu, 25 Januari 2025, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Tabernakel Indonesia dengan penuh sukacita telah menyelenggarakan Wisuda ke-XII untuk Program Studi Sarjana Teologi (S.Th.), Wisuda ke-V untuk Program Studi Magister Teologi (M.Th.), serta Wisuda ke-II untuk Program Studi Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.Pd.). Acara wisuda ini dilaksanakan di Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) Kristus Gembala yang beralamat di Jl. Lemah Putro 1/18, Surabaya. Selain dihadiri secara langsung oleh para undangan, prosesi wisuda juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi STT Tabernakel Indonesia.

Tahun ini, sebanyak 20 wisudawan dan wisudawati berhasil menyelesaikan studi dan menerima gelar akademik, yang terdiri atas: 9 orang dari Program Studi Sarjana Teologi (S.Th.), 6 orang dari Program Studi Magister Teologi (M.Th.), 5 orang dari Program Studi Sarjana Pendidikan Agama Kristen (S.Pd.) Acara ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika STT Tabernakel Indonesia, para Gembala dan Penatua dari GPT "Kristus Gembala" dan "Kristus Ajaib" (GKGA), Pengurus Yayasan Pembinaan Kerokhanian Tabernakel, para donatur, keluarga wisudawan/wisudawati, serta para tamu undangan yang memberikan dukungan dan doa bagi para lulusan.

Rangkaian acara diawali dengan prosesi masuk oleh sivitas akademika STTIA dan Pengurus Yayasan Pembinaan Kerohanian Tabernakel, diiringi lagu Hymne STTIA. Setelah itu, hadirin menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya", kemudian dilanjutkan dengan ibadah.


Wisuda tahun ini mengangkat tema: “Living as Instruments of Righteousness”, yang diambil dari Roma 6:13. Orasi ilmiah disampaikan oleh Bapak Dr. Setio Dharma Kusuma, S.T., M.Th., yang memberikan penguatan dan inspirasi bagi para lulusan untuk hidup sebagai alat kebenaran bagi kemuliaan Tuhan. Dalam khotbahnya, beliau menegaskan bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dan hidup dalam kekudusan. Beliau menekankan bahwa kebenaran sejati hanya ditemukan dalam Kristus, dan hidup sebagai alat kebenaran berarti menjauhi dosa serta membangun karakter yang mencerminkan kasih dan keadilan Tuhan. Para lulusan diajak untuk menjalankan panggilan mereka dengan kesungguhan dan integritas, baik dalam pelayanan, pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari.


Setelah orasi ilmiah, dilanjutkan dengan Prosesi Wisuda kemudian dilanjutkan dengan penyampaian wejangan oleh founding father, Pdt. Paulus Budiono. Dalam pesannya, beliau menyampaikan “Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk memahami Firman-Nya, tetapi untuk menghidupinya sebagai alat kebenaran-Nya. Jangan hanya menjadi pemilik pengetahuan, tetapi hiduplah dalam kekudusan, integritas, dan ketaatan. Di tangan Tuhan, hidup kita akan menjadi senjata kebenaran yang menghadirkan terang, kasih, dan keadilan di mana pun kita berada. Hidupilah juga nilai inti STTIA, yaitu: POWER (Purpose, Obedience, Wisdom, Endurance, Righteousness) sebagai kekuatan dalam melayani, agar kita tetap teguh dan tidak mudah jatuh dalam berbagai pencobaan.”


Setelah itu, acara dilanjutkan dengan doa pengutusan bagi para wisudawan dan wisudawati yang dipimpin oleh Pdt. Paulus Budiono, serta didampingi oleh para penatua GKGA dan beberapa hamba Tuhan yang hadir. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan penyerahan wisudawan oleh Wakil Ketua III, Dr. Edi Sugianto, M.Th., kepada Bapak Joseph Simatupang, S.Th. selaku Ketua Persekutuan Keluarga Alumni (PEKA) STT Tabernakel Indonesia Surabaya.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Yayasan, Bapak Ir. Hari Gunawan Lianto. Dalam sambutannya, beliau memberikan dorongan kepada para wisudawan untuk tetap semangat dalam mengalami kebenaran firman Tuhan, semakin mengenal dan menghidupinya. Beliau juga menghimbau seluruh hadirin untuk terus mendukung STTIA sebagai tempat pembentukan hamba Tuhan yang berdampak luas. Kemudian kata sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Ketua I, Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th. Beliau mengungkapkan harapannya agar seluruh kehidupan para lulusan dipakai Tuhan menjadi alat-alat kebenaran untuk kemuliaan-Nya.

Melalui pemahaman akan Firman Tuhan dan pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata, setiap lulusan diharapkan dapat menjadi terang dan garam di tengah dunia, membawa pengaruh positif bagi sesama, serta meneguhkan iman banyak orang dalam Kristus.


Sebagai alat kebenaran Tuhan, para lulusan diharapkan untuk terus hidup dalam kehendak-Nya, menjadi saksi Kristus dalam setiap aspek kehidupan, dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran di tengah dunia yang penuh tantangan. Kiranya Allah Tritunggal senantiasa menyertai dan memberkati seluruh lulusan, serta memberkati STT Tabernakel Indonesia agar terus menjadi terang bagi banyak jiwa dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
