
- Details
Pada bulan November 2024, Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia (STTIA) melaksanakan program pelayanan bertajuk STTIA Goes to School di tiga sekolah di Surabaya. Program ini dirancang untuk membangun iman para siswa sekaligus mendorong mereka untuk menghidupi nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga untuk memperkenalkan kampus STT Tabernakel Indonesia kepada masyarakat lebih luas.
Kegiatan pertama berlangsung pada 4 November 2024 di SMA Kristen Pirngadi Surabaya dengan tema “Kuatkan dan Teguhkan Hatimu” (Yosua 1:1-9). Firman Tuhan disampaikan oleh Ibu Sofia Margareta, S.S., M.Th., yang mengingatkan para siswa untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan iman yang teguh, seperti yang diajarkan kepada Yosua dalam Alkitab.

Dokumentasi STTIA Goes to School di SMAK Pirngadi, Surabaya
Selanjutnya, pada 8 November 2024, program dilanjutkan di SMK-SMA Barunawati Surabaya dengan tema “Penjala Manusia” (Lukas 5:1-11). Dalam sesi ini, Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th., mengajak para siswa untuk memahami panggilan Tuhan dalam hidup mereka, menginspirasi mereka untuk menjadi terang bagi sesama dengan mempraktikkan kasih dan pengabdian yang sejati.

Kegiatan terakhir diadakan pada 15 November 2024 di SMK Kawung 1 Surabaya dengan tema “Panggilan untuk Melayani” (Keluaran 3-4). Firman Tuhan disampaikan oleh Sdr. Markus Kristian Hura, S.Pd., yang menekankan pentingnya menjawab panggilan Tuhan dengan keberanian dan ketaatan. Ia menegaskan bahwa Tuhan yang memanggil senantiasa menyertai, memampukan, dan memberikan kekuatan untuk melayani.

Melalui program ini, STTIA berharap para siswa tidak hanya terinspirasi untuk bertumbuh dalam iman, tetapi juga terdorong untuk menjalani hidup yang selaras dengan panggilan Tuhan. Dengan pesan-pesan yang relevan dan menguatkan, STTIA Goes to School menjadi sarana untuk memperlengkapi generasi muda agar hidup memuliakan Tuhan dalam keseharian mereka. Soli Deo Gloria!

- Details
Pada hari Sabtu, 2 November 2024, STT Tabernakel Indonesia mengirimkan delegasi yang terdiri dari mahasiswa, staf, dan pimpinan untuk mengikuti Sing! 2024: Getty Music Worship Conference. Acara yang diselenggarakan oleh WOW Ministry ini berlangsung di Gereja Reformed Exodus Community Galaxy Mall (REC-HUB), Surabaya, dari pukul 10:00 hingga 16:00 WIB. Dengan mengusung tema "The Songs of the Bible," konferensi ini membahas kekayaan nyanyian dalam Alkitab yang berperan sebagai sarana ibadah dan penguatan iman umat Kristen.

Konferensi ini menghadirkan lima sesi plenary yang disampaikan melalui dua format: rekaman dan tatap muka. Dalam plenari rekaman, John Piper membawakan Songs of the Old Testament, yang mengupas lagu-lagu Perjanjian Lama, seperti mazmur, sebagai sumber inspirasi untuk menyegarkan nyanyian dan ibadah. Ia menekankan bahwa lagu-lagu ini tidak hanya menjadi alat pujian, tetapi juga sarana pengajaran, penyembuhan jiwa, dan deklarasi iman di tengah berbagai situasi kehidupan.
Selanjutnya, Mark Dever membahas Songs of the New Testament, dengan fokus pada Magnificat, ungkapan pujian Maria atas kabar kelahiran Kristus. Lagu-lagu ini mengajarkan rasa syukur, pengakuan iman, dan kepercayaan mendalam kepada Tuhan, sekaligus menginspirasi umat untuk memuji sebagai respons terhadap karya keselamatan-Nya.
Trip Lee menutup plenary rekaman dengan membawakan The Bible in the Modern World. Ia menjelaskan relevansi Alkitab di era modern dan menekankan bahwa ibadah merupakan respons yang benar terhadap Tuhan. Bagi Trip Lee, ibadah adalah gaya hidup yang diwujudkan tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari yang memuliakan Tuhan.
Pada sesi tatap muka, Pdt. Jimmy Setiawan membawakan Songs of Lament, yang membahas lagu-lagu ratapan sebagai ekspresi iman di tengah penderitaan. Ia menegaskan bahwa nyanyian ratapan memberi ruang bagi umat untuk membawa pergumulan mereka kepada Tuhan, menemukan penghiburan, dan memperbarui pengharapan dalam kasih setia-Nya.
Pdt. Yakub Tri Handoko menutup sesi tatap muka dengan materi berjudul Singing as Communal Edification, yang menyoroti pentingnya bernyanyi dalam membangun tubuh Kristus. Ia menjelaskan bahwa nyanyian tidak hanya menyampaikan kebenaran firman Tuhan tetapi juga mempererat persatuan, memperkuat iman, dan memperlengkapi jemaat untuk bertumbuh bersama dalam kasih karunia.

Melalui konferensi ini, STT Tabernakel Indonesia bersama peserta lainnya diajak untuk merenungkan dan mempraktikkan nyanyian sebagai sarana ilahi dalam membangun iman, memperkuat hubungan komunitas, dan menyatakan respons atas kasih Tuhan. Kekayaan nyanyian dalam Alkitab bukan sekadar seni, melainkan ungkapan iman yang berakar dalam kebenaran firman Tuhan.
Kiranya konferensi ini menjadi berkat besar bagi gereja-gereja di Indonesia, memperlengkapi jemaat untuk memuliakan Tuhan melalui ibadah yang sejati. Setiap nyanyian yang dinaikkan diharapkan menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. Soli Deo Gloria!

- Details
STT Tabernakel Indonesia kembali berkesempatan mengikuti turnamen futsal putra dan putri antar-STT se-jaringan Surabaya yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STT Se-Jaringan. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di Menara Futsal, Jl. Taman Lestari No. 01, Wadungasri, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, 61256. Turnamen ini diikuti oleh delapan institusi pendidikan tinggi teologi yang tergabung dalam jaringan tersebut.

Sebelum pertandingan dimulai, seluruh peserta dan suporter mengikuti serangkaian acara pembukaan, meliputi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan doa bersama sebagai bentuk ungkapan syukur. Panitia juga memberikan arahan teknis dan penjelasan terkait peraturan untuk memastikan pertandingan berlangsung secara tertib dan sportif.

Dalam turnamen ini, tim futsal putra STT Tabernakel Indonesia berhasil meraih peringkat kedua, sementara tim futsal putri harus berpuas diri dengan belum memperoleh gelar juara. Partisipasi ini tetap disyukuri sebagai kesempatan berharga untuk berkompetisi sekaligus mempererat hubungan antar-STT. Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga wahana untuk membangun relasi, karakter, mengembangkan kepribadian, dan mendalami nilai-nilai Firman Tuhan. Melalui pengalaman ini, para peserta diajak untuk bertumbuh dalam iman, mengejar tujuan hidup yang mulia, dan menjadi pribadi yang takut akan Tuhan.

Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mempererat kerja sama antar-STT serta terus mendorong pengembangan karakter dan iman para peserta dalam kasih Tuhan.

- Details
Segala puji syukur hanya bagi Tuhan yang telah memberikan kesempatan bagi beberapa mahasiswa, dosen, dan staf Sekolah Tinggi Teologi (STT) Tabernakel Indonesia untuk dapat mengikuti Seminar Alkitab: Terjemahan dan Penggunaannya pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024. Kegiatan yang diselenggarakan oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) ini berlangsung di Gedung Q, Ruang Amphitheater, Jl. Siwalankerto No. 121-131, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, 60236. Seminar ini dibagi ke dalam tiga sesi yang menghadirkan narasumber ahli di bidangnya.

Pada sesi 1, dengan pembicara Pdt. Anwar Tjen, Ph.D. (Lembaga Alkitab Indonesia), membahas sejarah penerjemahan Alkitab sejak Septuaginta (LXX) dan prinsip-prinsip penerjemahan: kejelasan, ketepatan, dan kewajaran. Penerjemahan dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan akurasi dan relevansi bagi gereja-gereja Indonesia. Kemudian pada sesi 2, yang dipimpin oleh Pdt. Ferry Yefta Mamahit, Ph.D. (STT SAAT Malang), menyoroti peran penerjemahan Alkitab dalam misi global. Penerjemahan Alkitab dipandang sebagai bagian dari penyataan Allah yang menjelma menjadi manusia dan alat penting dalam penginjilan. Dan terakhir pada sesi 3, oleh Samuel Soegiarto, M.Th., membahas penggunaan Alkitab terjemahan dalam khotbah. Beliau menekankan pentingnya pengkhotbah membantu jemaat memahami teks Alkitab secara historis dan relevan bagi kehidupan masa kini.

Dari pemaparan materi seminar yang disampaikan, maka dapat ditangkap bahwa penerjemahan Alkitab bukan hanya aktivitas linguistik, tetapi juga memiliki dasar teologis, misiologis, dan kontekstual. Proses ini bertujuan menjadikan firman Tuhan dapat dipahami, diaplikasikan, dan menjadi sarana pembentukan iman jemaat di era modern.

Akhirnya, biarlah melalui kegiatan ini para peserta, khususnya sivitas STT Tabernakel Indonesia semakin diteguhkan betapa luar biasanya Firman Allah. Kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal.

- Details
Pada hari Rabu, 16 Oktober 2024, Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) Semester III STT Tabernakel Indonesia yang diampu oleh ibu Ii Varia Indahyani, M.Pd.K. menyelenggarakan mini Seminar Akademik dengan tema “Mempersiapkan Mental untuk Memasuki Pernikahan.” Kegiatan ini menghadirkan dua Narasumber, yaitu pasangan suami istri Bapak Samuel Sirait, M.Th., dan Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th.
Narasumber pertama, Bapak Samuel Sirait, M.Th., dalam materinya menekankan bahwa pernikahan memerlukan kematangan emosional dan kemampuan mengendalikan diri sebagai kunci utama dalam menghadapi konflik yang tak terhindarkan. Selain itu, tanggung jawab, komitmen, dan pengorbanan merupakan pondasi penting untuk membangun pernikahan yang sehat. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang efektif, kemampuan beradaptasi, dan sikap rekonsiliasi setelah konflik. Sebagai kesimpulan dari materi ini, beliau menegaskan bahwa mempersiapkan mental secara matang sebelum menikah sangatlah penting, sambil terus melibatkan Tuhan dalam setiap proses pernikahan.

Narasumber kedua, Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th., dalam materinya mengingatkan peserta bahwa pernikahan adalah keputusan besar yang tidak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga keluarga dan Tuhan. Ia menekankan pentingnya menerima pasangan secara utuh, baik dalam hal kelebihan maupun kekurangan. Menurut beliau, pernikahan membawa perubahan dalam prioritas hidup. Oleh karena itu, pasangan harus berdiskusi dan mencapai kesepakatan dalam berbagai aspek, seperti keuangan dan pembagian peran. Ia juga menegaskan bahwa komitmen dalam pernikahan bukan hanya janji di altar, tetapi ikatan seumur hidup yang harus dijaga. Dalam penutupannya, Sri Ayu mengingatkan bahwa pernikahan adalah tentang "kita," bukan lagi "aku," serta pentingnya melibatkan Tuhan sejak awal hingga akhir perjalanan pernikahan.

Jadi, menikah bukan sekadar keputusan, melainkan komitmen untuk membangun kehidupan bersama dengan kesiapan mental, sikap saling mendewasakan, dan keinginan untuk melibatkan Tuhan dalam setiap langkah perjalanan pernikahan. Menikah merupakan salah satu keputusan paling penting dan berharga dalam hidup, sehingga perlu dipertimbangkan dengan sangat matang. Karena sifatnya yang mengikat seumur hidup, pernikahan memerlukan persiapan yang menyeluruh. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, penting untuk benar-benar mengenal pasangan dengan baik. Dalam proses itu, kedua belah pihak perlu saling mendewasakan diri agar siap menghadapi tanggung jawab yang akan diemban bersama. Pernikahan bukan sekadar menyatukan dua individu, tetapi juga tentang kesiapan mental untuk menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi dalam kehidupan. Lebih dari itu, menikah bukan lagi tentang aku dan kamu, melainkan tentang kita dimana sebuah kebersamaan yang mengedepankan harmoni dan kerja sama. Yang tak kalah penting, Tuhan harus dilibatkan sejak awal hingga akhir perjalanan pernikahan. Dengan demikian, pernikahan dapat menjadi sebuah ikatan yang tidak hanya kokoh secara emosional, tetapi juga diberkati secara rohani.

- Details
"Dalam setiap langkah menuju pencapaian, kita belajar untuk tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga menanamkan semangat kebersamaan dan dedikasi”
Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan, mengawali Semester Gasal 2024/2025, STT Tabernakel Indonesia kembali memberikan reward kepada para Mahasiswa terbaik dari Semester Genap 2023/2024. Pemberian reward ini bukan semata-mata merupakan pengakuan atas pencapaian akademis, melainkan juga sebagai bentuk motivasi agar prestasi yang telah diraih dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Moment pemberian apresiasi tersebut diserahkan kepada beberapa mahasiswa pada ibadah bersama di bulan September 2024.

Diharapkan, para mahasiswa yang menerima reward ini senantiasa menunjukkan dedikasi dan kerja keras, serta menjadi teladan dalam mencapai keunggulan secara komprehensif, bukan saja dari aspek akademis melainkan juga dalam aspek bidang yang lainnya. Terlebih dari itu, biarlah mereka dapat dan menerapkan hikmat yang berdampak positif bagi komunitas serta dunia di sekitarnya.
Bagi mahasiswa yang belum menerima penghargaan, hal ini diharapkan menjadi dorongan untuk semakin giat berusaha dan mengembangkan potensi diri. Dengan tetap berkomitmen pada keunggulan akademis dan kehidupan yang penuh hikmat, semoga semangat ini dapat mendorong untuk meraih pencapaian yang lebih baik di masa yang akan datang.

- Details
Oleh anugerah Tuhan, Gift Choir STT Tabernakel Indonesia mendapat kesempatan untuk mewakili GPT Kristus Ajaib dalam kompetisi final paduan suara antar gereja yang memperebutkan Piala Walikota Surabaya 2024. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 21 September 2024, di Balai Pemuda Surabaya dan diikuti oleh sembilan finalis dari berbagai gereja.
Pada Lomba Paduan Suara Piala Walikota ini, panitia menetapkan dua kategori lomba, yaitu lagu wajib berjudul "Aku Indonesia" dan lagu pilihan bertema rohani. Penampilan para peserta tidak hanya berfokus pada aspek kompetitif, tetapi juga diharapkan dapat memberikan berkat bagi semua penonton. Di tengah keberagaman Indonesia, kompetisi ini mengajak kita untuk terus bersatu sebagai bangsa. Selain itu, di tengah kesibukan mengejar kebahagiaan melalui berbagai pilihan hidup, kita diingatkan bahwa Yesus adalah jalan kebenaran yang memberikan kebahagiaan sejati. Lagu “Yesus adalah Jalan Kebenaran” menjadi lagu pilihan yang dibawakan oleh Gift Choir STTIA dalam lomba tersebut.

Pada kesempatan ini, Gift Choir STTIA masih hanya sampai menjadi finalis 9 besar dan masih belum mendapatkan juara. Hal ini menjadi pengalaman dan semakin memacu semangat untuk meningkatkan keterampilan dan olah vokal paduan secara lebih baik lagi pada kesempatan berikutnya. Lomba Paduan Suara Antar Gereja pada tahun ini merupakan awal event tahunan yang akan menjadi agenda tahunan pada waktu-waktu berikutnya. Hal ini diungkapkan oleh bapak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam kata sambutannya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat rasa toleransi beragama di kota Surabaya.
Akhirnya, semoga melalui kompetisi ini, setiap peserta dapat semakin olah vokal paduan suara dari setiap gereja dan semakin mengakrabkan satu sama yang lain serta semakin mencintai keberagaman yang ada di bangsa Indonesia. Kemuliaan hanya bagi Tuhan.

- Details
Puji Tuhan, setelah melewati ujian komprehensif, maka pada bulan Agustus & September 2024 STT Tabernakel Indonesia kembali mengadakan Kolokium Skripsi bagi para mahasiswa semester akhir Program Studi Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (PAK) pada jenjang sarjana. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penyelesaian studi di STT Tabernakel Indonesia sebagai salah satu tahapan penting dalam proses penulisan skripsi, yang bertujuan untuk menilai dan mengukur kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan hasil pra penelitian. Selain itu, ujian ini juga berfungsi untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi yang akan disusun dan dikembangkan dalam skripsi mereka.

Kegiatan kolokium skripsi tahun ini diikuti oleh 10 mahasiswa Prodi S1 Teologi dan 5 mahasiswa Prodi S1 PAK. Kolokium dilaksanakan dalam beberapa tahap yang sudah dijadwalkan oleh Bid. Akademik karena menyesuaikan kegiatan-kegiatan mahasiswa di kampus, yaitu tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2024, tahap kedua pada tanggal 2 hingga 5 September 2024, dan tahap ketiga pada tanggal 10 September 2024. Pada setiap sesi ujian, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide, argumen, dan kontribusi akademis mereka di hadapan para dosen penguji. Dalam presentasi tersebut, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan latar belakang, tujuan, dan metodologi penelitian yang telah direncanakan, serta menjawab pertanyaan atau kritik yang diajukan oleh para dosen penguji. Proses ini dirancang untuk memastikan bahwa penelitian yang akan disusun dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu teologi dan pendidikan agama Kristen.

Melalui kegiatan kolokium skripsi, diharapkan mahasiswa dapat menerima masukan dan saran yang konstruktif dari para dosen penguji, sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan penulisan skripsi mereka. Tahap ini juga menjadi persiapan bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan dalam dunia akademik dan pelayanan yang akan datang. Setelah menyelesaikan penulisan dan pertanggungjawaban skripsi, mahasiswa yang lulus ujian kolokium diharapkan dapat diwisuda dan memperoleh gelar sarjana teologi dan Sarjana PAK. Dengan demikian, mereka dapat terjun ke dalam pelayanan baru dengan semangat dan wawasan yang diperoleh selama masa studi, serta berkontribusi secara nyata dalam pelayanan gerejawi dan masyarakat luas.
Kiranya para mahasiswa yang telah menyelesaikan kolokium skripsi dapat melanjutkan dalam penulisan skripsi dan dapat memberikan hasil yang baik. Imanuel