Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia

Tentang STTIA

VISI & MISI STTIA

VISI STTIA

Menjadi pusat pembentukan Hamba Tuhan berasaskan Alkitab secara komprehensif, berkarakter Kristus, berkompeten, dan memberi impak global melalui pengajaran Tabernakel menuju Mempelai Kristus

 

MISI STTIA

1. Menyelenggarakan pendidikan berdasarkan Alkitab, Firman Allah tanpa salah dengan mengimplementasikan pengajaranTabernakel menuju mempelai Kristus

2. Melakukan pembinaan sivitas akademika dalam mengejawantahkan karakter Kristus

3. Mengadakan penelitian demi pengembangan teologi dan IPTEKS yang mendapatkan pengakuan nasional dan internasional

4. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi Gereja dan Masyarakat luas dengan mengimplementasikan kasih Kristus

5. Mewujudkan tercapainya amanat agung Tuhan Yesus

 

LOGO & MOTTO STTIA

LOGO STTIA

 

Logo STTIA 

 

Arti Logo STTIA sebagai berikut :

1. Tabut Perjanjian yang terdapat dalam Tabernakel terdiri dari :

a. Tutup Pendamaian dengan dua kerub di atasnya yang melambangkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga

b. Peti yang melambangkan Gereja Tuhan sebagai Mempelai Wanita-Nya.

Dengan demikian Tabut Perjanjian itu melambangkan persekutuan kudus antara Tuhan Yesus Kristus dengan Gereja Tuhan

2. Arti warna dalam logo STTIA

Warna Ungu sebagai background: Yesus sebagai Raja segala raja

Warna biru pada lingkaran : Yesus sebagai Hamba

Warna merah (darah) : Yesus sebagai manusia (menderita)

Warna putih : Yesus sebagai Anak Allah

Warna kuning emas : Sifat Ilahi

 

MOTTO STTIA

Global Impact of Biblical Daily-Life Changing Experience in Christ

 

TUJUAN & SASARAN

TUJUAN

1. Menghasilkan hamba Tuhan yang memiliki kompetensi teologi yang alkitabiah, kontekstual, dialogis, dan berwawasan luas

2. Melahirkan hamba Tuhan yang memiliki kedewasaan rohani, berkarakter Kristus

3. Memperlengkapi hamba Tuhan guna memahami, menghayati, mengamalkan, dan menyebarluaskan pengajaran tabernakel menuju mempelai Kristus ke seluruh dunia

4. Mengembangkan penelitian untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang teologis, relevan dan memberikan kontribusi bagi gereja dan masyarakat global

5. Menjalin dan membina kerja sama/kemitraan dengan Gereja dan institusi, dalam maupun luar negeri demi mendorong peningkatan kualitas proses pendidikan teologi, penelitian, dan pengabdian masyarakat

6. Menghasilkan hamba Tuhan yang mengimplementasikan amanat agung sesuai dengan kompetensinya baik secara lokal maupun internasional

 

SASARAN INSTITUSI

 

NoSasaranIndikator KerjaKeterangan
1 Peningkatan kompetensi dan kualitas dosen 
  • Seminar
  • Studi banding
  • Training 
  • 4 kali /tahun
  • 1 kali /tahun
  • 2 kali /tahun
2 Peningkatan kuantitas dosen  Rekrutmen Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap  1 kali / tahun 
3 Penelitian dan Pengabdian Dosen 
  • Penelitian
  • Pengabdian
  • Penulisan jurnal Teologi
  • Karya ilmiah 
  • 1 kali /tahun
  • 1 kali /tahun
  • 2 kali /tahun
  • 2 kali /tahun
4 Perpustakaan
  • Menambah literatur
  • Menambah referensi online 
  • 12 kali /tahun
  • 1 kali /tahun
5 Laboratorium Laboratorium benda-benda Alkitab  
6 Sarana dan prasarana
  • Perluasan asrama mahasiswa
  • Perluasan ruang perpustakaan
  • Penambahan ruang olahraga
  • Penambahan ruang dosen
  • Penambahan alat pendukung pembelajaran (AC, proyektor, jaringan internet, speaker, peta Alkitab dan dunia, silsilah Yesus, skema Tabernakel)
  • Penambahan sarana
  • Maintenance sarana dan prasarana
  
7 Kurikulum  Evaluasi kurikulum 3 tahun 1 kali
8 Staf dan pelayanan akademik
  • Peningkatan kapasitas staf 
  • Peningkatan pelayanan akademik
  • Evaluasi
  • 2 kali /tahun
  • 2 kali /tahun
  • 2 kali /tahun
9 Menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi dan menguasai prinsip-prinsip keilmuan dan terampil
  1. Lulusan yang melayani di gereja dan masyarakat : 75% dari lulusan (peta kelulusan ada di kemahasiswaan)
  2. Lulusan yang memiliki kompetensi di bidang teologi dengan strategi pencapaian sebagai berikut :
    1. Lama masa studi mahasiswa maksimal 4 tahun
    2. Indeks Prestasi Kumulatif lulusan minimal 2,75 dan meningkat 0,01 setiap tahunnya
  

 

 

STRATEGI PENCAPAIAN INSTITUSI 

 

1. KELEMBAGAAN

  1. Peningkatan Tata Pamong yang lengkap dan tepat guna
    1. Penyempurnaan SOP dan Panduan untuk setiap proses pelaksanaan dalam tiap bidang
    2. Program peningkatan tata kelola lingkungan kampus
  2. Peningkatan relevansi dan sumbangsih institusi terhadap kebutuhan masyarakat
    1. Pembukaan dan pengembangan program studi baru
    2. Pembukaan program ekstensi (kelas malam)
  3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkala
    1. Peningkatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
    2. Peningkatan pelaporan penjaminan mutu
  4. Pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berkelanjutan
    1. Peningkatan inplementasi Sistem Informasi Manajemen dalam berbagai bidang
    2. Peningkatan layanan berbasis online
  5. Peningkatan pengakuan akreditasi BAN PT
    1. Memfasilitasi peningkatan nilai akreditasi institusi 
    2. Memfasilitasi peningkatan nilai akreditasi prodi Sarjana (S1)
    3. Memperoleh status terakreditasi BAN PT untuk prodi Magister (S2) dan Doktoral (S3)

2. AKADEMIK

  1. Penyempurnaan kurikulum program studi disesuaikan dengan standar Pendidikan Nasional (KMA) menuju Standar Internasional
    1. Mengevaluasi kurikulum institusional secara berkala sesuai kebutuhan
    2. Melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dalam penyusunan kurikulum
    3. Meningkatkan status Akreditasi ke tingkat Internasional 
  2. Peningkatan layanan kualitas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
    1. Pencapaian rasio dosen dan mahasiswa yang ideal
    2. Peningkatan perangkat pembelajaran yang berkelanjutan
    3. Peningkatan penelitian dosen dan mahasiswa dalam pembuatan karya-karya ilmiah yang teologis 
    4. Peningkatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan nilai-nilai Kristiani sesuai dengan hasil penelitian
    5. Meningkatkan kualitas status jurnal yang terakreditasi 
  3. Penerapan kurikulum berbasis visi-misi yang mengakomodasi sistem 4H (head, heart, hands, habit) secara komprehensif
    1. Penyusunan standar baku perangkat pembelajaran yang sesuai
    2. Peningkatan sosialisasi kurikulum kepada para dosen
    3. Pengimplementasian kurikulum dalam proses pembelajaran secara konsisten

3. KEMAHASISWAAN

  1. Peningkatan kualitas layanan pengembangan kemahasiswaan
    1. Pengembangan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan aktualisasi diri mahasiswa
    2. Peningkatan fasilitas asrama mahasiswa
    3. Peningkatan layanan dan fasilitas kegiatan kemahasiswaan
  2. Peningkatan capaian prestasi kemahasiswaan tingkat regional, nasional dan internasional
    1. Memenangkan lomba karya ilmiah umum dan teologis
    2. Memenangkan lomba di bidang olahraga dan kesenian
    3. Menyelenggarakan seminar teologi
  3. Peningkatan kualitas serta pengembangan soft skills mahasiswa 
    1. Peningkatan kemampuan kepemimpinan yang berhati hamba (servant leadership)
    2. Peningkatan kemampuan kemandirian
    3. Peningkatan kemampuan bekerjasama
    4. Peningkatan kemampuan berbahasa asing (Inggris)
    5. Peningkatan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship)
  4. Peningkatan kualitas keimanan, pembentukan karakter, dan pembinaan moral mahasiswa
    1. Penyediaan layanan konseling
    2. Peningkatan program kerohanian melalui retreat, ibadah dan saat teduh
    3. Pendampingan dan pembinaan kehidupan berasrama bagi mahasiswa

4. SDM

  1. Peningkatan pengelola yang berasas alkitab-komprehensif-kompeten
    1. Menghayati dan mengamalkan pernyataan iman STTIA dalam tugas keseharian
    2. Mengikuti pelatihan, lokakarya, seminar sesuai dengan kompetensinya
  2. Perekrutan yang terstruktur, transparan, dan sesuai kebutuhan
    1. Penyusunan SOP dan sistem perekrutan
    2. Pelaksanaan perekrutan sesuai dengan SOP yang berlaku secara konsisten dan terbuka
    3. Perekrutan dengan menggunakan jasa konsultan dan tenaga ahli sesuai kebutuhan
  3. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang terukur, bersyarat dan berkesinambungan
    1. Memberikan kesempatan studi lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya sesuai kebutuhan institusi
    2. Memfasilitasi tenaga pendidik untuk mengikuti seminar, pelatihan, lokakarya secara berkala
    3. Memberikan pelatihan kepada tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan
  4. Peningkatan layanan dan sistem administrasi SDM
    1. Penyusunan, evaluasi, dan pelengkapan dokumen
    2. Pengarsipan dokumen yang tersistem

5. SARANA & PRASARANA

  1. Peningkatan sarana dan prasarana akademik, layanan administrasi, kemahasiswaan dan lingkungan kampus
    1. Perluasan gedung perpustakaan, laboratorium, olahraga, gudang, asrama, dsb
    2. Pemeliharaan seluruh fasilitas STTIA
    3. Pengembangan sarana dan prasarana Pascasarjana
    4. Penambahan sarana transportasi
    5. Pemutakhiran alat pendukung pembelajaran (AC, proyektor, komputer, jaringan internet, speaker)
    6. Peningkatan bidang IT, khususnya fasilitas live streaming dan telewicara 
  2. Pengembangan sistem inventarisasi, pemeliharaan yang terukur, berkala dan berkelanjutan
    1. Penyempurnaan SOP yang ada 
    2. Peningkatan sistem inventarisasi 
    3. Peningkatan pelaksanaan pemeliharaan inventaris

6. KEUANGAN

  1. Peningkatan kualitas layanan laporan keuangan yang transparan, akuntabel, dan kredibel
    1. Pengadaan software
    2. Pelaporan secara online
    3. Penyempurnaan kebijakan, panduan, aturan dan SOP
  2. Peningkatan sistem keuangan, akuntansi dan perpajakan
    1. Perencanaan anggaran secara periodik
    2. Penyempurnaan sistem manajemen keuangan dengan menggunakan tenaga ahli 
  3. Peningkatan sumber pendanaan
    1. Yayasan
    2. Donatur
    3. Hibah dari pemerintah
    4. Bantuan dari pemerintah atau swasta
    5. Kewirausahaan

6. KERJASAMA

  1. Pengembangan kerjasama dengan instansi terkait baik pemerintah dan swasta
    1. Pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran berdasarkan studentlearned-center (SLC)
    2. Pengembangan kompetensi dosen melalui Pekerti dan AA
    3. Peningkatan kompetensi dosen melalui studi banding dan penelitian
  2. Peningkatan hubungan kerjasama dengan institusi sejenis di dalam negeri dan luar negeri
    1. Melaksanakan studi banding ke dalam dan luar negeri
    2. Melaksanakan pertukaran dosen dan mahasiswa
    3. Meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui pelaksanaan proses pembelajaran dengan penandatanganan Nota Kesepahaman.

 

 

Status Perizinan

1. Status perijinan Program Strata-1 (S1), Program Studi Kependetaan Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia (STTIA), adalah sebagai berikut : Didirikan pada tanggal 24 Agustus 2007

Izin Operasional DJ.IIIKepHK.00.51102008

Izin Penyelenggaraan DJ.IIIKepHK.00.51472010

Diselenggarakan oleh Yayasan Pembinaan KerohanianTabernakel (Skene Tou Teou)

Didukung oleh Sidang Jemaat GPT Kristus Ajaib Jl. Johor 47 dan Sidang Jemaat GPTKristus Gembala Jl. Lemahputro I/18 Surabaya 

2. Status perizinan Program Strata-2 (S2-Magister Teologi), Program Studi Kependetaan Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia (STTIA), adalah sebagai berikut : Izin Penyelenggaraan DJ.IIIKepHK.00.56012011

 

Fasilitas Pendidikan

a. Ruang Kelas 

ruang kelas 1 ruang kelas 2

STTIA memiliki ruang kuliah yang nyaman untuk belajar, dilengkapi dengan AC, LCD dan sarana-sarana lain untuk menunjang aktivitas belajar mengajar.

 

b. Asrama Putra & Putri 

asrama 1 asrama 2 asrama 3 

STTIA menyediakan asrama bagi mahasiswa. Mahasiswa wajib tinggal di asrama sampai dengan semester VI. Setelah itu mereka dapat memilih untuk tinggal di luar (kost) dengan biaya sendiri.

 

c. Perpustakaan

perpustakaan 1 perpustakaan 2

STTIA memiliki Perpustakaan dengan ribuan judul buku-buku Teologi. Demi menunjang dan meningkatkan proses belajar mengajar di STTIA, maka setiap bulan kami masih terus menambahkan dengan buku-buku baru.

 

d. Laboratorium Komputer

lab-komputer 1 lab-komputer 2

Laboratorium komputer yang ada bertujuan untuk memudahkan mahasiswa mengerjakan tugas-tugas perkuliahan

 

e. Klinik Kesehatan

Klinik kesehatan bagi mahasiswa yang terganggu kesehatannya, maka kami menyediakan obat-obat dan dokter yang siap membantu (foto menyusul).

 

f. Ruang Makan

ruang makan 1 ruang makan 2

 

Latar Belakang Pengajaran Tabernakel

F.G van Gessel (9 Des 1893 – Juni 1958) adalah seorang tokoh gereja di Indonesia. Pada suatu hari di tahun 1935, saat beliau membaca Injil Yohanes 1:14 "Dan firman telah menjadi daging dan diam di antara kita..."  Kemudian Roh Kudus mengungkapkan sesuatu yang besar dan beliau membacanya demikian: "Dan firman telah menjadi daging dan bertabernakel (bahasa Yunani skenoo, artinya: mendirikan/mendiami/sebuahpondok/tempat tinggal sementara) diantara kita..."  Inilah awal 'pencerahan' hal Pengajaran Tabernakel yang terus diungkap-bukakan Allah Roh Kudus pada beliau. Sekarang Tabernakel ini menunjukan pada: tubuh manusia jasmani / rohani sebagai tabernakel tempat kediaman Roh Kudus (1Kor3:16,17; 6:19,20). Dan Pengajaran Tabernakel ini dilanjutkan oleh hamba-hamba Tuhan yang lain.

Tujuan akhir Pengajaran Tabernakel ini adalah gereja sebagai Mempelai Wanita yang dipersiapkan bagi Mempelai Sorga yaitu Kristus, Anak Domba Allah (Why 19:7; 8:21-22)! Itulah yang disebut Kabar Mempelai dalam Terang Tabernakel yang mampu membawa gereja melangkah menuju sasaran yang mulia: Perjamuan Kawin Anak Domba (Why 19:7).

Banyak hamba Tuhan telah mengalami keubahan dan pertumbuhan rohani yang luar biasa dalam kehidupan pribadi, nikah, keluarga dan tahbisan pelayanan mereka karena menghayati dan melakukan dengan tekun Firman Tuhan sesuai pola Kabar Mempelai dalam Terang Tabernakel ini.

 

Dari LEMPIN-EL sampai STTIA

Pada tahun 1968. Pdt. In Yuwono (1927 1989), salah seorang murid dari Pdt. F. G. van Gessel, didukung oleh rekan rekan hamba Tuhan lainnya, telah mendirikan Lembaga Pendidikan Elkitab (LEMPIN-EL) di Surabaya; dan kemudian dilanjutkan oleh Pdt. Pong Dongalemba (1936 2002), sampai angkatan ke XXVI (2002). Dalam menghadapi pelayanan yang semakin kompleks, dipandang perlu untuk meningkatkan wawasan hamba – hamba Tuhan di dalam Kabar Mempelai, maka pada tahun 2004, Pdt. Paulus Budiono bersama rekan-rekan hamba Tuhan dalam dan luar negeri bersepakat meningkatkan status LEMPIN-EL menjadi suatu program Pendidikan Alkitab dengan tetap berlandaskan pada Kabar Mempelai dalam Terang Tabernakel, yaitu:

 

Sekolah Alkitab Pengajaran Tabernakel Kabar Mempelai Internasional ( SAPTA KMI )

Hingga tahun 2007, SAPTA KMI telah menghasilkan Angkatan ke-tiga, namun pada era globalisasi ini dimana tantangan dalam pelayanan hamba-hamba Tuhan dirasakan semakin besar dan bersifat multi-dimensional maka Pdt. Paulus Budiono bersama para dewan guru terus berbenah untuk meningkatkan SAPTA KMI menjadi sebuah Sekolah Tinggi Teologi (STT). Pendidikan teologi dipandang sangat perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan hamba-hamba Tuhan dalam Kabar Mempelai pada zaman akhir ini.

Hanya oleh Kasih & KemurahanNya, pada bulan Agustus 2007 dibuka Program Pendidikan Sarjana Teologi Strata 1 (S-1) yaitu :

 

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TABERNAKEL INDONESIA ( STTIA )

 

paulus budiono

 

Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia ( STTIA ) dikelola oleh Yayasan Tabernakel (Skene Tou Theou) bersama :

 

Sidang Jemaat Gereja 'Kristus Ajaib'

Jl. Johor 47 – Surabaya

dan

Sidang Jemaat Gereja 'Kristus Gembala'

Jl. Lemah Putro I / 18 – Surabaya

 

 

Subcategories

Latar Belakang

Visi dan Misi

Dosen

Sejarah STTIA

Tenaga Kependidikan

Mitra Pelayanan

INFORMASI

UPPkM
UPM
Alumni