Pada hari Sabtu, 2 November 2024, STT Tabernakel Indonesia mengirimkan delegasi yang terdiri dari mahasiswa, staf, dan pimpinan untuk mengikuti Sing! 2024: Getty Music Worship Conference. Acara yang diselenggarakan oleh WOW Ministry ini berlangsung di Gereja Reformed Exodus Community Galaxy Mall (REC-HUB), Surabaya, dari pukul 10:00 hingga 16:00 WIB. Dengan mengusung tema "The Songs of the Bible," konferensi ini membahas kekayaan nyanyian dalam Alkitab yang berperan sebagai sarana ibadah dan penguatan iman umat Kristen.

Konferensi ini menghadirkan lima sesi plenary yang disampaikan melalui dua format: rekaman dan tatap muka. Dalam plenari rekaman, John Piper membawakan Songs of the Old Testament, yang mengupas lagu-lagu Perjanjian Lama, seperti mazmur, sebagai sumber inspirasi untuk menyegarkan nyanyian dan ibadah. Ia menekankan bahwa lagu-lagu ini tidak hanya menjadi alat pujian, tetapi juga sarana pengajaran, penyembuhan jiwa, dan deklarasi iman di tengah berbagai situasi kehidupan.
Selanjutnya, Mark Dever membahas Songs of the New Testament, dengan fokus pada Magnificat, ungkapan pujian Maria atas kabar kelahiran Kristus. Lagu-lagu ini mengajarkan rasa syukur, pengakuan iman, dan kepercayaan mendalam kepada Tuhan, sekaligus menginspirasi umat untuk memuji sebagai respons terhadap karya keselamatan-Nya.
Trip Lee menutup plenary rekaman dengan membawakan The Bible in the Modern World. Ia menjelaskan relevansi Alkitab di era modern dan menekankan bahwa ibadah merupakan respons yang benar terhadap Tuhan. Bagi Trip Lee, ibadah adalah gaya hidup yang diwujudkan tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga dalam tindakan sehari-hari yang memuliakan Tuhan.
Pada sesi tatap muka, Pdt. Jimmy Setiawan membawakan Songs of Lament, yang membahas lagu-lagu ratapan sebagai ekspresi iman di tengah penderitaan. Ia menegaskan bahwa nyanyian ratapan memberi ruang bagi umat untuk membawa pergumulan mereka kepada Tuhan, menemukan penghiburan, dan memperbarui pengharapan dalam kasih setia-Nya.
Pdt. Yakub Tri Handoko menutup sesi tatap muka dengan materi berjudul Singing as Communal Edification, yang menyoroti pentingnya bernyanyi dalam membangun tubuh Kristus. Ia menjelaskan bahwa nyanyian tidak hanya menyampaikan kebenaran firman Tuhan tetapi juga mempererat persatuan, memperkuat iman, dan memperlengkapi jemaat untuk bertumbuh bersama dalam kasih karunia.

Melalui konferensi ini, STT Tabernakel Indonesia bersama peserta lainnya diajak untuk merenungkan dan mempraktikkan nyanyian sebagai sarana ilahi dalam membangun iman, memperkuat hubungan komunitas, dan menyatakan respons atas kasih Tuhan. Kekayaan nyanyian dalam Alkitab bukan sekadar seni, melainkan ungkapan iman yang berakar dalam kebenaran firman Tuhan.
Kiranya konferensi ini menjadi berkat besar bagi gereja-gereja di Indonesia, memperlengkapi jemaat untuk memuliakan Tuhan melalui ibadah yang sejati. Setiap nyanyian yang dinaikkan diharapkan menjadi persembahan yang harum bagi Tuhan. Soli Deo Gloria!