• Pendaftaran Mahasiswa Baru T.A. 2025-2026
    Pendaftaran Mahasiswa Baru T.A. 2025-2026
  • Gedung STTIA
    Gedung STTIA
  • Wisuda STT Tabernakel Indonesia
    Wisuda STT Tabernakel Indonesia
  • Perpustakaan STT Tabernakel Indonesia
    Perpustakaan STT Tabernakel Indonesia
  • Laboratorium Tabernakel
    Laboratorium Tabernakel
  • Lobby STT Tabernakel Indonesia
    Lobby STT Tabernakel Indonesia
Mini Seminar "Mempersiapkan Mental Untuk Memasuki Pernikahan"

Pada hari Rabu, 16 Oktober 2024, Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) Semester III STT Tabernakel Indonesia yang diampu oleh ibu Ii Varia Indahyani, M.Pd.K. menyelenggarakan mini Seminar Akademik dengan tema “Mempersiapkan Mental untuk Memasuki Pernikahan.” Kegiatan ini menghadirkan dua Narasumber, yaitu pasangan suami istri Bapak Samuel Sirait, M.Th., dan Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th.

Narasumber pertama, Bapak Samuel Sirait, M.Th., dalam materinya menekankan bahwa pernikahan memerlukan kematangan emosional dan kemampuan mengendalikan diri sebagai kunci utama dalam menghadapi konflik yang tak terhindarkan. Selain itu, tanggung jawab, komitmen, dan pengorbanan merupakan pondasi penting untuk membangun pernikahan yang sehat. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang efektif, kemampuan beradaptasi, dan sikap rekonsiliasi setelah konflik. Sebagai kesimpulan dari materi ini, beliau menegaskan bahwa mempersiapkan mental secara matang sebelum menikah sangatlah penting, sambil terus melibatkan Tuhan dalam setiap proses pernikahan.

Mini seminar
Dokumentasi kegiatan Mini seminar "Mempersiapkan Mental untuk Memasuki Pernikahan".

Narasumber kedua, Ibu Sri Ayu Dyah Utami, S.S., M.Th., dalam materinya mengingatkan peserta bahwa pernikahan adalah keputusan besar yang tidak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga keluarga dan Tuhan. Ia menekankan pentingnya menerima pasangan secara utuh, baik dalam hal kelebihan maupun kekurangan. Menurut beliau, pernikahan membawa perubahan dalam prioritas hidup. Oleh karena itu, pasangan harus berdiskusi dan mencapai kesepakatan dalam berbagai aspek, seperti keuangan dan pembagian peran. Ia juga menegaskan bahwa komitmen dalam pernikahan bukan hanya janji di altar, tetapi ikatan seumur hidup yang harus dijaga. Dalam penutupannya, Sri Ayu mengingatkan bahwa pernikahan adalah tentang "kita," bukan lagi "aku," serta pentingnya melibatkan Tuhan sejak awal hingga akhir perjalanan pernikahan.

Dokumentasi foto bersama seusai acara Mini Seminar
Dokumentasi foto bersama seusai acara Mini Seminar "Mempersiapkan Mental untuk Memasuki Pernikahan".

Jadi, menikah bukan sekadar keputusan, melainkan komitmen untuk membangun kehidupan bersama dengan kesiapan mental, sikap saling mendewasakan, dan keinginan untuk melibatkan Tuhan dalam setiap langkah perjalanan pernikahan. Menikah merupakan salah satu keputusan paling penting dan berharga dalam hidup, sehingga perlu dipertimbangkan dengan sangat matang. Karena sifatnya yang mengikat seumur hidup, pernikahan memerlukan persiapan yang menyeluruh. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan, penting untuk benar-benar mengenal pasangan dengan baik. Dalam proses itu, kedua belah pihak perlu saling mendewasakan diri agar siap menghadapi tanggung jawab yang akan diemban bersama. Pernikahan bukan sekadar menyatukan dua individu, tetapi juga tentang kesiapan mental untuk menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi dalam kehidupan. Lebih dari itu, menikah bukan lagi tentang aku dan kamu, melainkan tentang kita dimana sebuah kebersamaan yang mengedepankan harmoni dan kerja sama. Yang tak kalah penting, Tuhan harus dilibatkan sejak awal hingga akhir perjalanan pernikahan. Dengan demikian, pernikahan dapat menjadi sebuah ikatan yang tidak hanya kokoh secara emosional, tetapi juga diberkati secara rohani.